Menyusuri Sampah di Pesisir Kota Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (21/8/2019) – Pernah keliling pesisir Bandarlampung dengan perahu? Atau menyusuri permukiman di sepanjang pantai tersebut? Sampah masih menjadi persoalan dan menjadi cermin perilaku buruk banyak pihak.

Di Pesisir Gedunglelang, Bumi Waras, Sukaraja, dan Panjang, masih banyak warga yang membuang sampah ke pinggir laut. Di musim pasang, sampah tersapu, tetapi  tetap kembali ke pinggir oleh hempasan ombak.

Muliati, warga Pesisir Panjang, mengatakan sampah di pesisir seperti tidak habis-habisnya. Sering juga muncul bekas kayu dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak dipakai. Di Sukaraja, sampah, bahkan, terus bersatu dengan jaring nelayan.

Suheli, warga lain, mengatakan sampah di Pesisir Bandarlampung, di antaranya berasal dari muara sungai Koala, Way Lunik dan Kuripan. Panen sampah terutama terjadi saat musim Angin Utara."Tidak ada yang ngontrol," ujarnya.

Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Maharani, ST. M.Kes mengakui 80 persen sampah Pesisir Bandarlampung berasal dari daratan.
 
Menurutnya, menangani sampah Pesisir Bandarlampung memerlukan koordinasi seluruh pemangku kepentingan. Terutama membiasakan warga tidak membuang sampah sembarangan ke selokan, kali, sungai, yang semuanya akan terbuang ke laut.

HENDRA SAPUTRA

0 comments:

Posting Komentar