Aksi itu bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental sehinggal bisa mencegah terjadinya gangguan jiwa.
Dr. Tendry Septa, Ketua Komite Medik dan Kepala Bagian Diklat Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung mengatakan, tahun ini Badan Kesehatan Dunia, WHO mengajak semua pihak berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental atau jiwa.
Melalui Hari Kesehatan Jiwa Dunia untuk mengingatkan bunuh diri dengan cara pintas bisa terjadi pada siapa pun, tanpa mengenal latar belakang sosial maupun kelompok usia.
WHO menyebutkan tiap 40 detik ada bunuh diri. Tapi, data di Indonesia tidak terlalu banyak jumlahnya.
Salah satu sebab bunuh diri penderita kejiwaaan karena korbannya sulit mengomunikasikan jika memiliki masalah pribadi. Selama ini bunuh diri suatu aib, sehingga orang sulit untuk komunikasikan kalau dia mau bunuh diri.
DIYON SAPUTRA
0 comments:
Posting Komentar