Nenek 100 Tahun "Tanpa Selimut" di Sidodadi, Lampung Tengah

BANGUNREJO (6/10/2019) - Tak ada selimut apalagi uluran tangan pemerintah membantu Mbah Dasiem yang berjalan tertatih-tatih dan sehari-hari tinggal di sebuah rumah nyaris roboh. Saat malam nenek renta dan papa juga sebatang kara hanya ditemani angin dingin, genting bocor, dan dinding geribing berlubang di mana-mana. Kerap binatang masuk ke rumah berlantai tanah itu karena berada di tengah kebun coklat.

Di usianya yang nyaris 100 tahun, warga Kampung Sidodadi, Kecamatan Bangunrejo , Lampung Tengah itu hanya mendapatkan janji bantuan pemerintah. Berkali-kali didata, berkali-kali pula ia mendapat harapan palsu. 

Mbah Dasiem menuturkan di rumahnya, Minggu, 6 Oktober 2019, suaminya meninggal berpuluh tahun lalu, dan tak punya anak. Ia memang punya dua anak angkat, tapi kehidupan mereka juga memprihatinkan. Jadi, untuk mendapatkan kebutuhan sehari-harinya bantuan dari tetangga. Anaknya pun ada meski harus bersusah payah pula.

Khotijah, anak angkat Mbah Dasiem mengatakan, meski bukan ibu kandung tapi ia berusaha membantu semampunya meski ekonomi keluarganya pas-pasan. Keluarga berkali-kali meminta bantuan kepada pemerintah, tapi semua angin lalu.

Jika sakit, kata Khotijah, nenek harus mengeluarkan biaya sendiri karena tak mendapatkan Kartu Indonesia Sehat atau asuransi. 

Pjs Kepala Kampung Sidodadi Pariyono mengakui kondisi Mbah Dasiem memprihatinkan, pihak kampung sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar ada bantuan seperti PKH dan KIS. 

SIGIT S

1 comments:

  1. Di satu sisi bupatinya korupsi puluhan miliar, sungguh durjana bukan???

    BalasHapus