Dewi juga mendatangi keluarga miskin di Puwodadi tapi tidak menerima bantuan, berbincang dengan pemilik rumahnya sekaligus memanggil pendamping PKH. Ia mendapatkan keterangan dari petugas, bantuan tidak diperoleh karena tidak ada dalam data.
Pendamping PKH bernama Afrina itu berdalih pihaknya hanya menjalankan tugas menyalurkan bantuan berdasarkan data yang berasal dari Kementerian Sosial. Soal tepat atau tidak tepat sasaran bukan lagi tanggung jawab petugas.
Bupati Dewi meminta warga mampu tapi menerima bantuan atas kesadaran sendiri memberikan hak itu kepada yang membutuhkan. Ia juga berharap petugas berinisiatif mengusulkan perubahan data jika tidak valid di lapangan.
AFNAN HERMAWAN
Mungkin istilah Program Kluarga Harapan.perlu lebih sfesifik sasarannya sehingga tdk salah sasarannya.Kenapa nggk pakai istilah Bansoskin(Bantuan Sosial utk Fakir Miskin) jadi jelas sabaran dan kreterianya.
BalasHapusGisting tanah kelahiranku
BalasHapusDi desa saya pak huta bahapit nagori naga dolok kec.tapuan dolok kab.simalungun SUMUT juga tdk tepat sasaran, bahkan PKM nya pun tdk ada lebelnya, sementara madih banyak simiskin menjerit atas kehidupan yg ia jalani, dan ada juga peserta penerima kartu sejahtra aktif sampai 2022 tapi saldonya kosong, cuma 2 kali aja diterima di thn 2017 dan 2018 lalu, utk 2019 tdk pernah ada isi saldonya,keluarga ini atas nama ngatiran/ngatiem dan yg tertanggung atas nama rahmat syaputra yg menderita disabilitas berat sejak lahir. Mohon pak di perhatikan lagi dan bantu keluarga miskin ini mendapatkan kembali bantuan tersebut.
BalasHapus