Sumaji dan Try Wahyuni, orangtua pelajar, akhirnya mengadu ke Polsek setempat karena merasa anak mereka tidak mengajak kencan isteri sekuriti, yang bekerja di kantin sekolah tersebut. Mereka mengklaim putera mereka sedang bercanda dengan teman-temannya.
Sejak dipukul sekuriti pada Senin 3 Februari yang lalu, siswa SMKN 1 Raman Utara malu bersekolah karena ditampar tanpa alasan di depan teman-temannya. Efeknya juga membuat memar mukanya, sesuai hasil visum puskesmas setempat.
Rosman, sekuriti yang menampar, Rabu 12 Februari 2020, mengatakan ia merasa hanya menampar pelajar itu. Ia memastikan mendengar siswa tersebut mengajak isterinya kencan.
Suparman, kepala SMKN Raman Utara, mengaku baru tahu peristiwa setelah orang tua siswa melapor ke Polsek. Ia tidak menyangka pemukulan tersebut membuat salah seorang pelajarnya tidak sekolah lagi dan perkara ditangani polisi.
MUHAMMAD FARID
0 comments:
Posting Komentar