Pendidikan Gratis Bandarlampung Dinilai Omong Kosong

BANDARLAMPUNG (21/2/2020) – Sejumlah warga Wayhalim, Bandarlampung, menilai sebutan pendidikan gratis selama 9 tahun terakhir di Ibu Kota Lampung tersebut omong kosong. Wali murid tetap bayar lewat komite Rp2 hingga Rp3 juta rupiah.

Dewi Endang, warga RT 1 Pematang Wangi dan Mega Sumbahan, warga Way Halim, menyatakan hal itu, Jumat 22 Februari 2020, saat Wakil Wali Kota Bandarlampung Yusuf Kohar mengadakan dialog dengan masyarakat di sana.

Menurut Dwi, cap pendidikan gratis yang dielu-elukan hanya subsidi silang  Pemerintah Kota. Di satu sisi ada yang gratis, tetapi di pihak lain harus membayar jutaan, yang belum tentu sanggup dibayar oleh wali murid.

Mega Sumbahan, warga lain, melihat slogan gratis di Bandarlampung hanya terkait dengan politik agar menang pada pemilihan kepala daerah. Ia meminta lembaga terkait mengaudit dana BOS dan pungutan komite.

Warga Wayhalim itu juga melihat warga Bandarlampung saat ini dikotak-kotak oleh kepentingan memenangkan pilkada, karena pemimpin merasa sudah menggaji RT, Lurah, dan Camat. Padahal seluruh dananya berasal dari rakyat, bukan kantong pribadi kepala daerah.

JUHARSA ISKANDAR

0 comments:

Posting Komentar