Sampah dan Limbah Mulai Susahkan Nelayan Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (24/2/2020) – Sampah dan limbah pabrik Pesisir Pantai Bandarlampung mulai mengusik nelayan payang. Mereka mulai kesulitan mencari ikan di sekitar Teluk Lampung dengan kemampuan kayuh mereka sehari-hari.

Ali, seorang nelayan payang, Senin 24 Februari 2020, mengatakan seharian ia dan teman-temannya tidak mendapat ikan. Padahal sudah  berangkat pukul 04.00, pulang pukul 15.00 sore. 

Menurut Ali, panen ikan tinggal cerita bagi nelayan payang di Teluk Lampung. Kalaupun ada hasil, saat ini, paling kebagian Rp3 ribu seorang.

Muslim, nelayan Sukaraja Bandarlampung, melihat langkanya ikan bukan karena sampah, tetapi limbah yang keluar dari pabrik antara kawasan itu ke arah Panjang dan Tarahan. Mereka sering melihatnya keluar hitam tanpa disaring.

Bagi Muslim, sampah sudah menyatu dengan kehidupan nelayan payang. Ikan-ikan masih hidup jika diperoleh dari sampah-sampah. Tetapi sudah mati jika terjebak arus limbah dari pabrik-pabrik sekitar  Teluk Lampung.

Menurutnya, nelayan tak mau lagi membersihkan sampah. Tiap dibuang datang lagi yang lebih banyak.

Tiap hari warga Lampung membuang 7.200 ton sampah. 3,5 persen dicampakkan ke sungai dan bermuara ke laut.

PANDAWA AF

0 comments:

Posting Komentar