Isteri Nelayan Lampung Timur Resah Didatangi Aparat

LABUHAN MARINGGAI (15/3/2020) – Ratusan isteri nelayan Kuala Penet, Margasari, Labuhan Maringgai, Lampung Timur, unjuk rasa, Minggu 15 Maret 2020. Mereka resah karena suaminya terus didatangi aparat, sementara salah seorang diciduk belum dibebaskan.

Unjuk rasa berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan Margasari. Ibunda SAF, nelayan yang diciduk Kamis 12 Maret,  juga menyinggung nama Arinal Djunaidi, yang sering ke tempat mereka saat kampanye jadi Gubernur tahun lalu.

Unjuk rasa sempat didamaikan pengurus HSNI Lampung Timur. Namun isteri-isteri nelayan tetap ingin kejelasan kapan nelayan yang diciduk dibebaskan dan jaminan dari Pemerintah Provinsi Lampung tidak lagi mengizinkan PT Sejati  555 Sampurna menyedot pasir di perairan laut Lampung Timur.

Edi, seorang aktivitis, yang ikut dalam unjuk rasa, mengatakan mereka akan meminta bantuan LBH Bandarlampung. Bersama warga, unjuk rasa akan diperluas ke Pemprov dan Pemerintah Pusat jika nelayan yang diciduk tidak dibebaskan.

BACA JUGA:
Pembakaran Kapal Lampung Timur: 1 Nelayan Diciduk
Massa Bakar Kapal Penyedot Pasir Sekopong Lampung Timur
Pembakaran Kapal di Lampung Timur: 1 Orang Ditahan

Kapal milik PT Sejati 55 Sampurna Jakarta dibakar massa pukul 20.45 malam Minggu, Maret 2020 karena menyedot pasir di Pulau Sekopong, perairan laut Lampung Timur. Nelayan melihat aktivitas tersebut merusak ekosistem, menghilangkan berbagai jenis ikan, seperti rajungan. Mereka juga merasa tidak pernah merekomendasi kegiatan itu.

HENDY DWI PUTRA


0 comments:

Posting Komentar