Pabrik Lengkapi Derita Petani Singkong Lampung Tengah

BANDARJAYA (28/3/2020) - Panen ternyata bukan berkah bagi petani singkong di Kabupaten Lampung Tengah saat ini, justru menjadi musibah buat mereka. Keuntungan yang diimpikan berubah jadi simalakama pahit. Harga anjlok dari Rp1.130 per kilogram menjadi Rp1.000 per kilogram. Itu sudah membuat mereka kelimpungan dan makin tipis mendapatkan keuntungan.

Masalah bertambah lagi hingga membuyarkan mimpi untung, karena pabrik penampung memberlakukan pemotongan harga keterluan mulai 20 sampai 25 persen. Petani tak pernah mendapat penjelasan alasan pemotongan tersebut. 

Karena dua masalah itu, keuntungan kemungkinan besar tidak bisa lagi diharapkan, yang ada bayang petani harus menanggung kerugian untuk sekadar membereskan biaya operasional seperti biaya pupuk atau tenaga kerja. 

Sumiran, petani singkong asal Kampung Karang Endah, menuturkan, Sabtu, 28 Maret 2020, ulah pabrik memotong sampai 25 persen sudah keterlaluan, karena harga anjlok pun sudah membuat petani terpuruk. Tapi, mereka tak bisa berbuat banyak karena butuh penampung untuk menjual barang.

Masalah akhirnya ditelan mentah-mentah meski sangat pahit bagi petani singkong. Mereka sebenarnya menunggu peran pemerintah tapi yang diharapkan itu tidak pernah datang.

ZEN SUNARTO

0 comments:

Posting Komentar