Menurut putera mantan Gubernur Lampung Sjahroedin ZP itu, Herman HN membangun dengan top down, tidak menyerap aspirasi dari bawah. Akibatnya, mega proyek seperti flyover tidak mengatasi masalah lalu lintas.
Mantan Bupati Lampung Selatan itu melihat pembangunan di Bandarlampung tidak merata. Seperti halnya penunjukan warga umroh yang berputar di lingkungan pengurus pengajian, RT, Kelurahan, dan Kecamatan.Tidak atas dasar ketokohan masyarakat.
Yang lebih serius, demikian Rycko, masalah lingkungan terabaikan. Bandarlampung menjadi daerah banjir karena soal drainase. Ibu Kota Lampung tidak pernah lagi memperoleh Adipura, padahal dulu dikenal sebagai kota terbersih.
Ketua Pemuda Pancasila Lampung itu melihat Herman HN banyak melakukan pencitraan yang membuang anggaran, seperti pengajian mengundang ustad kondang agar Jemaah berkumpul. Setiap melakukan acara di Tugu Adipura tak memikirkan dampak kemacetan.
Rycko Menoza juga membantah pertanyaan Herman HN dalam puluhan pertemuan dengan warga, soal wali kota di luar isterinya akan membuang program gratis.
DEDI KAPRIYANTO
0 comments:
Posting Komentar