Kisah Bang Deri, Pemilik Mobil Jenazah di Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (18/4/2020) – Mobil jenazah yang satu ini berbeda dari yang lain. Di depannya tertulis “mobil jenazah”, bukan ambulans. Lalu ada merk “Abank Deri”, lambang Orari, dan di belakangnya, untuk sementara, bergambar almarhum artis Suzana dalam film “Bangkit dalam Kubur.”

Ahmad Budairi, pemilik mobil jenazah, tinggal di RT 02, Lk II, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandarlampung. Warga asal Lampung Barat itu  lebih populer dengan nama Bang Deri.

Sebelas tahun lalu, ibunya sakit di Lampung Barat. Demi kesembuhan orang tua, ia membawa berobat ke Bandarlampung. Allah menakdirkannya wafat di Ibukota Provinsi. Dalam ketidakberdayaan, saat meninggal dan pemakaman, banyak warga membantu. 

Selama satu tahun, seluruh bantuan warga atas pemakaman ibunya membuatnya tidak tenang. Ia juga terus mengingat ibunya. Pada Tahun 2011, ia akhirnya memilih istikharah. Beberapa kali shalat menemui Allah di malam hari, yang datang: mobil jenazah.

Pria berusia 45 tahun itu memutuskan membeli mobil jenazah dan menjadi sopirnya sejak tahun 2011. Awalnya, Bang Deri memiliki target mengangkut 300 jenazah, namun ia merasa masih kurang membantu warga. Hingga April 2019 sudah hampir 600 jenazah yang ia bawa.

Ia mengingat angkanya, karena selain menyimpan kopi surat kematian, tiap jenazah yang ia bawa diunggah ke Youtube "Ambulance Paten".

Bang Deri cukup populer di kalangan anggota Kepolisian, rumah sakit, dan wartawan. Di mana ada kecelakaan dan musibah, dia hadir. 

Ia juga tidak hanya menyetir mobil. Bang Deri ikut evakuasi ke lokasi, mengurus di rumah sakit, dan bila perlu  memakamkan.

Yang unik dari Bang Deri, ia selalu menyimpan kenangan dari tiap jenazah yang ia bawa, termasuk kain batik dari seorang wanita yang meninggal melahirkan dan ia antar ke Pulau Jawa.

Masih bawa jenazah saat wabah corona saat ini? Bang Deri jalan terus. Namun, ia mengaku belum pernah membawa jenazah terkait Covid-19.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar