Mistun, pemilik rumah makan, mengakui terburu-buru pulang mendengar akan ada penyemprotan. Ia lupa mematikan kompor karena merasa belum tutup. Bakal ke warung lagi setelah program pencegahan virus corona selesai.
Sutris, pemilik toko sebelah Mistun, kebetulan tidak pulang sampai penyemprotan selesai. Ia mencium asap dan melihat api dari warung makan. Bersama pemilik toko sebelahnya, Iwan, mereka menangani api, dengan mengamankan tabung gas, dan memadamkannya memakai ember dari tangan ke tangan.
Koordinator Pasar Purbolinggo Patwayayanti mengatakan, meski api sudah dipadamkan warga, mereka tetap menelpon Pemadam Kebakaran. Dua unit datang mendinginkan rumah makan. Ia menaksir kerugian setidaknya Rp5 juta, belum termasuk perbaikan.
Pasar Purbolinggo juga memiliki hydran dan pompa lengkap untuk mencegah kebakaran. Dwi, petugas piketnya, mengatakan peralatan dalam kondisi baik dan memiliki cadangan air banyak.
MUHAMMAD FARID
0 comments:
Posting Komentar