Petugas Medis di Bandarlampung Tak Bisa Pulang karena Corona

BANDARLAMPUNG (21/4/2020) - Petugas medis di rumah sakit kini menjadi tumpuan terdepan sekaligus harus berani mengambil risiko saat wabah virus corona. Pandemi ini menyebabkan petugas medis rentan tertular karena langsung kontak dengan orang yang mengalami keluhan kesehatannya. Untuk mengantisipasi tertularnya virus, mereka yang bertugas harus memakai seragam berupa alat pelindung diri yang lengkap.

Debby Yunita, perawat yang bertugas di Poli-Covid-19 di rumah sakit Bandarlampung, Selasa, 21 April 2020, menceritakan pengalamannya selama dua bulan lebih menghadapi virus corona. Ia pun harus mengorbankan tidak pulang ke rumah orang tuanya, memilih menghuni sebuah rumah sendirian karena khawatir dari tempat tugasnya membawa virus. 

Biasanya, kata Debby, ia pulang ke tempat kelahirannya dan rumah orang tuanya di Kotabumi, Lampung Utara, tiap dua pekan sekali. Tapi, sudah dua bulan ia tidak melakukan hal itu lagi. Karena di rumah orang tuanya ada banyak orang, ditambah kakek dan neneknya. 

Ia juga selama bertugas harus menghadapi situasi sulit, terutama saat menggunakan APD. Dalam sehari APD dipakai selama 3 jam, ditambah masker 3 lapis dan baju hazmat yang kedap udara. Pakaian seperti itu sebenarnya tidak nyaman, bahkan menyiksa karena panas. 
Namun, Debby menyadari semua itu risiko sebagai petugas medis yang harus dihadapi. 

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar