Pekerja Asal Lampung Timur Lolos Mudik dengan Naik Truk

WAY JEPARA (2/5/2020) – Truk menjadi andalan terakhir para pemudik tujuan Lampung. Ini setidaknya pengalaman 4 pekerja asal Braja Asri, Way Jepara, Lampung Timur, yang berhasil lolos dari Pelabuhan Merak dan Bakauheni Jumat 1 Mei 2020, tetapi terkena aturan isolasi mandiri di rumah singgah selama 14 hari.

Keempat warga asal Braja Asri itu selama ini bekerja di BSD Tangerang. Mereka rata-rata menganggur karena sudah diliburkan. Pada tanggal 30 April mendapat tawaran dari travel bisa membawa pulang ke Lampung Timur.

Karena memang ingin sekali pulang, ongkos yang ditawarin hanya Rp300 ribu sampai rumah, keempatnya deal dengan sopir travel. Mereka diminta siap-siap dari malam, meski prakteknya berangkat menjelang subuh.

Indomaret Cilegon menjadi tempat para sopir travel bertukar informasi, baik soal kemungkinan masuk kapal atau ganti travel di Bakauheni. 

Menurut salah seorang pekerja asal Tangerang itu, sopir travel juga menjajal meneboros chek point Pelabuhan Merak dan terus mencari celah dari saat ke saat. Setelah 10 kali gagal dari subuh hingga sore, akhirnya mereka dititipkan di truk.

Beragam keberanian sopir truk membawa pemudik, ada yang berani 1 orang, tetapi ada yang juga nekat membawa sampai  4 orang. Tugasnya hanya menyeberang naik kapal, menurunkan mereka setelah melewati Pelabuhan Bakauheni.

Ongkos yang awalnya hanya Rp300 ribu dari Tangerang ke Lampung Timur pun jadi membengkak menjadi Rp950 ribu. Travel di Merak  minta tambahan menjadi Rp500 ribu, sopir truk Rp250 ribu, sopir travel di Bakauheni Rp200 ribu.

Kepala Desa Braja Asri Darusman mengatakan, sejak awal ia sudah meminta warga menahan keluarganya tidak mudik pada tahun ini. Karena tetap nekat, aparat mengarantinanya di rumah isolasi 14 hari.

BENI ALIF SYUHADA

0 comments:

Posting Komentar