WRS tersebut bantuan dari BMKG Pusat dan sudah diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten. Peralatannya, Selasa 7 Juli, memperlihatkan gempa kecil di Jepara, Lampung Barat, dan aktivitas lempengan bumi seluruh Indonesia.
Maidar, kepala BPBD Lampung Barat, mengatakan WRS mendeteksi getaran gempa bumi dari minus 2 skala richter sampai di atas 5 skala richter. Bermanfaat untuk mengetahui gempa lebih dini agar lebih cepat menangani dampaknya.
Dengan WRS, BPBD Lampung Barat akan rutin melaporkan gempa di Lampung Barat lewat media sosial, seperti Whatsapp, Facebook, atau instagram.
Gempa sering terjadi di Lampung Barat. Terakhir pada Tahun 1994 menewaskan setidaknya 196 orang penduduk.
LILIANA PARAMITA
0 comments:
Posting Komentar