Harga Kopi Robusta Lampung Barat Tembus Rp22.000

LIWA (5/8/2020) – Lampung Barat memasuki panen raya kopi robusta, Juli hingga Oktober 2020. Hasil panen sedikit turun, namun kualitas dan harga lebih baik dibandingkan tahun lalu. Harga kopi naik menjadi Rp22.000 per kilogram.

Panen kopi meliputi lahan sekitar 53 ribu hektar tersebar 15 kecamatan, lima kelurahan, dan 131 pekon. Seluruh perkebunan kopi dikelola rakyat. Beni, petani kopi robusta Pekon Mekarjaya, Kecamatan Surian, mengawali panen raya dengan hasil satu ton kopi kering. Pemetikan berikutnya dapat sembilan kuintal dalam tahap penjemuran.

Hasil panen raya kali ini turun dibandingkan tahun lalu. Namun, para petani senang karena kalitas dan harga lebih baik dibandingkan sebelumnya. Harga kopi naik menjadi Rp19.000 hingga Rp22.000 dari sebelumnya Rp16.000 sampai Rp17.000 per kilogram. Kenaikan harga tergantung kualitas buah dan proses penjemuran. 

Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat Sumarlin mengatakan harga kopi naik meski terpengaruh pandemi covid-19. Harga sejak awal tahun hingga pekan kedua Jli 2020 stabil rendah atau tidak naik maupun turun tajam. Mulai pekan kedua Juli, basis naik menjadi Rp21.800.

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berharap harga terus melejit seiring peningkatan kualitas pada puncak panen raya. Kenaikan harga rata-rata 10 persen bisa bertambah sampai 20 persen. Penambahan tersebut bakal meningkatkan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi.

Mayoritas petani kopi Lampung Barat 95 persen menanam jenis robusta. Sisa lima persen jenis arabica dan liberika hanya ditanam skala kecil. Kopi robusta lebih populer karena petani sudah mengenal berbagai klon sejak pengembangan bertahun-tahun.

LILIANA PARAMITA

0 comments:

Posting Komentar