Jembatan Gantung Way Khilau Pesawaran Bobrok 2 Tahun

GEDONGTATAAN (29/8/2020) – Jembatan gantung Dusun Induk Desa Tanjungkerta, Kecamatan Way Khilau, Pesawaran, bobrok akibat hantaman banjir bandang. Nasib jembatan terkatung-katung selama dua tahun. Kerusakan ini menghambat aktivitas dan mobilitas warga.

Jembatan gantung Desa Tanjungkerta membentang 200 meter dan lebar sekitar satu setengah meter di Sungai Way Khilau. Jembatan ini menjadi penghubung dengan Dusun Banding Agung. Hantaman banjir bandang mengakibatkan beberapa seling baja terputus dan lantai jembatan ambrol.

Konstruksi tengah jembatan miring dan terancam roboh. Kerusakan ini terutama menghambat aktivitas dua dusun. Warga Dusun Induk Desa Tanjungkerta kesulitan mengangkut hasil pertanian. Jalur bawah jembatan kadang-kadang bisa dilalui pada musim kemarau. Namun, medannya sulit dengan risiko kecelakaan.

Kondisi musim hujan lebih parah karena arus Sungai Way Khilau sering banjir atau debit airnya tinggi rawan menenggelamkan orang lewat. Warga dua dusun terpaksa menempuh jalur alternatif dengan jarak lebih jauh.

Anak-anak sekolah pun terpaksa libur. Mereka tetap belajar jika orangtuanya menyeberangkan sungai dengan cara digendong. Langkah ini pun melihat kondisi arus sungai. Jika aliran deras atau meluap, warga tidak berani mengambil resiko.

Bobroknya jembatan gantung menyudutkan warga Tanjungkerta. Mereka kesulitan memakamkan warga meninggal dunia karena lokasi makam berada di dusun seberang. Apa boleh buat, warga terpaksa bersusah-payah menggotong jenazah lewat rute memutar beberapa kilometer atau diinapkan sampai keesokan hari menunggu banjir surut.

Nurizal, warga setempat, berharap Pemkab Pesawaran segera memerbaiki jembatan gantung setelah bobrok dua tahun. Sebagian warga nekat meniti jembatan dengan bertatih-tatih menggunakan tumpuan sisa seling bawah. Sekali waktu dua pengendara motor kecemplung dan kendaraan terjun ke sungai hingga hancur.

Warga mendengar jembatan gantung Sungai Way Khilau hendak diperbaiki sejak Februari lalu dengan anggaran ratusan juta. Namun, hingga hari ini belum ada tanda-tanda perbaikan.

IWANSYAH

0 comments:

Posting Komentar