Para Lurah dan RT Mulai Main Hadang di Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (4/8/2020) – Penetapan calon wali kota dan wakil wali kota Bandarlampung belum dimulai, para lurah dan RT di Bandarlampung mulai main hadang. Wakil Wali Kota yang masih defenitif pun mereka tantang.

Cekcok pun tidak bisa dihindari di Kelurahan Tanjung Baru dan Gulak Galik antara Wakil Wali Kota Yusuf Kohar dan timnya dengan lurah dan RT setempat, Senin  3 Agustus 2020. Mereka menghadang sosialisasi dan pembagian sembako dengan alasan bisa memperluas pandemic covid-19.

Karena ditantang, Wakil Wali Kota Yusuf mendatangi lokasi pembagian sembako. Menurut calon wali kota Bandarlampung ini, pembagian sembako dan sosialisasi masih diperkenankan. Orang berkumpul pada masa pandemic diizinkan sampai 30 orang.

Video soal lurah menghadang dan Wakil Wali Kota Yusuf Kohar marah pun viral mulai Senin Sore. Penyebaran tergantung keberpihakan, ada yang hanya menyebar penghadangan lurah dan ada juga yang hanya membuat status Yusuf Kohar marah.

M. Asep Setiawan , Divisi SDM, Organisasi, Data dan Informasi Bawaslu Kota Bandarlampung, Selasa 4 Agustus 2020, mengatakan Wakil Wali Kota tidak salah membagikan sembako dan sebagai calon wakil walikota masih diperkenankan sosialisasi karena belum ditetapkan KPU.

Herman HN, Wali Kota Lampung, yang berencana meneruskan dinastinya kepada isterinya Eva Dwiana, memang, sering berpidato, meminta aparat di bawahnya menghadang pembagian sembako dari para calon.

Namun Herman HN membiarkan isterinya Eva menyebar spanduk di mana-mana dan visi misi di hampir setiap RT.

Sejak terpilih menjadi kepala daerah 4 tahun lalu, hubungan Herman HN dan Yusuf Kohar renggang setelah beberapa bulan dilantik. Suami Eva Dwiana itu juga tidak karib dengan wakil wali kota sebelumnya, Tobroni Harun.

Hingga Selasa, 4 Agustus 2020, Yusuf Kohar sudah diusung 4 partai menjadi calon wali kota Bandarlampung.  Mantan Kapolda Lampung Ike Edwin juga sudah lolos dari calon independen. Eva, isteri Herman HN, masih menunggu rekomendasi dari PDI Perjuangan.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar