Amuk Orang Gila, Dinsos Bandarlampung Didesak Turun Tangan

BANDARLAMPUNG (16/9/2020) – Warga Bandarampung menemukan banyak orang gila berkeliaran di jalanan hingga kompleks perumahan dan bahkan meakkan penyerangan dengan senjata tajam. DPRD mendesak Dinas Sosial turun tangan karena keberadaan mereka meresahkan masyarakat.

Sejumlah kejadian kekerasan melibatkan orang gila dialami warga Bandarlampung. Awal September seorang warga Sukarame bernama Samsul diserang dengan pisau di samping Masjid Haqqul Mukmin. Pemuda Sukajawa, Tanjungkarang Barat, bernama Alfin Andrian menikam ulama Syekh Ali Jaber dengan klaim gangguan kejiwaan pada 13 September.

Dua hari berselang, GOR Saburai Bandarampung terbakar. Pelakunya disinyalir juga orang gila. Seorang mahasiswi, Aprilia, disergap tangan oleh orang tidak waras saat mencari sinyal wifi di seputar embung Unila. Ada lagi Fadil jadi korban pemukulan dengan kayu di Kedamaian. Pelakunya berpakaian compang-camping juga terduga gila.

Maraknya orang gila meresahkan masyarakat dan merusak suasana kota. Ketua Komisi IV DPRD Bandarlampung Darma Setiawan mendesak Dinas Sosial turun tangan bersama polisi pamong praja. Dewan juga mendorong partisipasi masyarakat dengan melaporkan keberadaan orang tidak waras tersebut.

Kepala Dinas Sosial Bandarlampung Tole Dailami mengatakan penanganan ketertiban orang gila merupakan wewenang polisi pamong praja. Hasil operasi atau razia baru disampaikan ke Dinas Sosial. Proses penanganan sebaiknya melibatkan keluarga.

Pendataan Dinas Sosial menunjukkan sebagian besar orang gila tersebut bukan warga Kota Bandarlampung. Data konkret mengenai jumah orang gila berkeliaran memang tidak ada mengingat kedatangan dan gerakan mereka memang acak.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar