Pilkada Bandarlampung: Herman HN Dorong Politik Jadi Sakit

BANDARLAMPUNG (9/9/2020) – Hanya karena ingin meneruskan dinastinya lewat isterinya Eva, Herman HN, wali kota Bandarlampung saat ini, mendorong pembangunan politik di Ibu Kota Lampung jadi sakit dan membuat rakyat menjadi bodoh.

Wakil Wali Kota Bandarlampung Yusuf Kohar mengatakan hal itu, malam Rabu, 8 September 2020, mengomentari penghadangan terus-menerus Linmas, RT, Lurah, dan Camat terhadap partai politik dan calon kepala daerah yang mengikuti Pilkada 2020.

Terakhir di Rusunawa Panjang, Tim Yusuf Kohar dihadang Camat Bagus Harisma Bramado bersama Tim Linmas, dengan alasan kawasan perumahan di sana milik Pemerintah. Warga yang sudah menunggu wakil wali kota itu menyoraki aparat setempat karena tidak saling menghargai, apalagi sebelumnya memperbolehkan Tim Eva sosialisasi.

Menurut Yusuf Kohar, penghadangan yang dilakukan linmas, RT, Lurah, dan Camat atas perintah Herman HN membuat kualitas politik Bandarlampung menurun.  Wali Kota Bandarlampung dua periode itu seharusnya menyerahkan pengawasan aturan Pilkada kepada Bawaslu, KPU, dan Kepolisian, tidak kepada aparat di bawahnya.

Pelibatan aparat dalam meneruskan dinasti  Herman HN juga akan menciptakan luka antara aparat dengan parpol dan tim calon kepala daerah. Karena ingin terus berkuasa, suami Eva itu tidak peduli, karena merasa menggaji mereka, padahal anggarannya tetap dari rakyat juga.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar