Pringsewu: Tak Dapat Ibunya, Anaknya 12 Tahun pun Jadi

PUGUNG (5/9/2020) – Bocah kelas 4 SD itu sebenarnya warga Waijaha, Pugung, Tanggamus. Namun, sejak kecil ia diminta tinggal bersama neneknya di Patoman, Pagelaran, Pringsewu, dan bersekolah di kawasan sana.

Tinggal dengan nenek, tubuh gadis itu cepat bongsor. Wajahnya juga lumayan. Lama-lama mendapat perhatian seorang kakek berusia 77 tahun, yang rupanya  pernah menaruh hati kepada ibunya. Tetapi, tak kesampaian, kecuali memaksa mencium sekali tempo dulu.

Kebetulan sang bocah sering lewat, terutama jika disuruh neneknya membeli sayur. Segala rayuan pun dikeluarkan, mulai dari sekedar mendongeng, meningkat ke bagian dada, cium sana sini, hingga akhirnya mencabulinya. 

Kali keempat 22 Agustus yang lalu, sang kakek sedang strong-strongnya. Si bocah kesakitan. Takut dengan nenek, ia pulang ke rumah orang tuanya. Cerita tentang kemaluannya yang berdarah dan kesakitan jika buang air kecil.

Karena  takut bocah berusia 12 tahun itu mengada-ada, sang ibu memeriksakannya. Begitu melihat dampaknya, dokter meminta mereka melapor ke polisi.

Selang sehari, ayah bocah melapor ke Polsek Pagelaran. Si kakek berusia 77 tahun sempat ditahan. Namun karena dilepas besok harinya, mereka melapor lagi ke Polres Pringsewu.

Sang ayah meminta hukum ditegakkan. 

AFNAN HERMAWAN

2 comments:

  1. sinting, makin hari manusia makin ada ada aja

    BalasHapus
  2. Pengin ku bunuh aja tuh aki2..udah bau tanah bukannya tobat..bgst.

    BalasHapus