Sekh Ali Jaber Nilai Penikamnya di Lampung Terlatih

BANDARLAMPUNG (14/9/2020) – Sekh Ali Jaber melihat penikamnya orang terlatih dan tidak menerima pria berusia 24 tahun tersebut gila. Ia meminta aparat hukum di Indonesia menyelidiki orang di belakangnya.

Sekh Ali Jaber menyatakan hal itu, Senin 14 September 2020, saat temu pers di sebuah restoran di Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung. Ia didampingi pimpinan ormas dan tokoh agama Lampung.

Menurut Sekh, beberapa saat sebelum penikaman, ia memanggil seorang anak hafidz, ingin menguji bacaannya. Karena suaranya bagus, ia ingin memberi hadiah umroh, tetapi sang ibu meminta sepeda saja.

Seikh Ali Jaber ingin berfoto dengan ibu dan anak, yang ternyata yatim itu, namun memori ponsel penuh. Saat Sekh meminta ponsel jemaah yang lain, ia melihat seorang pria berlari ke panggung.  Dengan gerak cepat menikamnya.

Sekh Ali Jaber melihat pria yang bertempat tinggal 300 meter dari kawasan Masjid itu terlatih. Sasaran pria berusia 24 tahun tersebut leher atau kepalanya. Namun, karena Sekh sedikit mengelak, hanya mengenai lengan.

Sekh Ali Jaber sempat meminta masyarakat tidak memassa penikamnya. Saat itu juga ia sadar, mata pisau tertancap di lengannya, dan segera dibawa ke Puskesmas terdekat.

Penceramah kondang asal Madinah, Arab Saudi, itu melihat ada orang lain di belakang penikam di Masjid Falahudin, Jalan Tamin No. 45, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung itu, pukul 17.20, Minggu 13 September 2020.

Dari cekatan menikam, Sekh tidak percaya pria tersebut gila dan akan menyelidiki ke mahkamah lebih tinggi jika ada pihak yang merekayasanya gila.

Penikam berinisial AAA, warga  Gang Kemiri, Jalan Tamin, Sukajawa, 300 meter dari masjid, saat ini masih diperiksa di Polresta Bandarlampung. Polisi bekerja sama dengan RSJ Kurungan Nyawa untuk menyelidikinya apakah benar gila.

JUHARSA ISKANDAR

0 comments:

Posting Komentar