Harga Jatuh, Petani Mantang Lampung Barat Merana

LIWA (3/10/2020) – Petani Lampung Barat merana akibat harga mantang madu atau ubi cilembu jatuh sampai titik terendah Rp1.000 rupiah per kilogram. Kejatuhan harga ubi manis ini sebagai dampak pandemi covid-19.

Petani serba salah menghadapi kejatuhan harga mantang madu. Mau panen justru merugi karena hasilnya tidak laku dan justru keluar ongkos cabut maupun transportasi. Jika tidak dipanen maka mantang membusuk karena lewat jauh masa panen lima bulan.

Siregar, petani mantang madu dan agen sayuran, merana begitu mantang madu cuma dihargai Rp1.000 per kilogram. Nilai ini jauh dari harga standar terendah Rp2.000. Biaya tanam, perawatan hingga panen justru nombok. Sejak petani Lampung Barat membudidayakan mantang madu baru kali ini hasil panen tidak bernilai.

Mantang madu Lampung Barat biasanya menjadi primadona pasar lokal maupun antardaerah. Ubi manis ini bersaing dengan ubi cilembu di pasaran Kota Bandung, Cirebon, dan Jakarta. Merebaknya pandemi corona memukul pemasaran mantang madu. Pasar lokal maupun nasional rata-rata tutup dan konsumen enggan belanja.

LILIANA PARAMITA

0 comments:

Posting Komentar