Sertifikasi Tanah Flying Fox Metro Belum Tuntas

METRO (12/11/2020) – Flying fox Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, mangkrak akibat sertifikasi lahan belum tuntas. Wahana wisata ini belum beroperasi meski dibangun sejak 2017 dan menelan anggaran lebih dua miliar.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Metro membangun flying fox terpanjang di Indonesia melalui anggaran proyek 2017 dan 2018. Tahap pembangunan wahana wisata ini mulai pondasi, pembelian kendaraan ATV, dan pembebasan lahan atau hibah tanah.

Pembuatan pondasi flying fox masuk anggaran 2017 sebesar Rp200 juta. Tahun berikutnya pembuatan cakar ayam dan perlengkapan wahana menghabiskan Rp2 miliar. Wahana hiburan belum bisa beroperasi karena status tanah belum milik Pemkot Metro.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Metro Supriyadi mengakui pembangunan flying fox masih terganjal. Lokasi wahana wisata menyangkut  dua surat tanah. Lokasi tapak menara sudah legal. Sementara sertifikasi lahan satunya baru proses hibah dari warga kepada Pemkot Metro.

Flying fox Sumbersari, Metro Selatan, memiliki lintasan 700 meter. Wahana ini menjadi flying fox terpanjang di Indonesia dengan mengalahkan fasilitas wisata serupa di Wonosari, Yogyakarta, hanya 625 meter.

HENDI DWI PUTRA

0 comments:

Posting Komentar