Balita Hidrosefalus di Pringsewu Butuh Uluran Tangan

PARDASUKA (19/1/2021) – Seorang balita Dusun Mutun, Pekon Kedaung, Kecamatan Pardasuka, Pringsewu, menderita hidrosefalus. Ia dirawat sang ibu pengidap epilepsi. Bayi ini membutuhkan bantuan biaya pengobatan mengingat kondisi keluarganya memprihatinkan.

Rohim, bayi beruia 4,5 tahun, menderita hidrosefalus sejak lahir. Ia tinggal bersama ibunya Sarmiti, nenek Sarmiyati, dan seorang bibi. Ketiga perempuan ini kebetulan berstatus janda kurang mampu dan tinggal di rumah papan. Balita hidrosefalus mengalami kemalangan ganda. 

Selain pembengkakan kelenjar kepala, ayahnya bernama Mardan pergi ke Jawa tanpa kabar karena tidak menerima anaknya menderita hidrosefalus. Sarmiti pun menderita epilepsi hingga tangan kirinya mengecil. Ia tidak bekerja karena fokus merawat anak. 

Rohim bersama ibunya praktis menggantungkan hidup atau kebutuhan makan sehari-hari kepada nenek Sarmiyati dengan pekerjaan sehari-hari buruh pengoret rumput dengan upah Rp50 ribu per hari. Kehidupan keluarga janda ini tergolong miskin.

Di tengah keprihatinan kondisi keluarga, kelenjar kepala Rohim terus membengkak hingga berdiameter 40 sentimeter. Sejak lahir hingga kepala membengkak, balita ini pernah periksa kesehatan sekali ke Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu, namun segera pulang karena tidak memiliki biaya pengobatan.

Tokoh masyarakat Kedaung memohon perhatian pemerintah untuk membantu pengobatan dan perawatan balita hidrosefalus. Sementara keluarga didera kesulitan hidup sehari-hari, kondisi kepala Rohim terus membesar.

PAROHA

0 comments:

Posting Komentar