Sumur berdiameter 30 cm itu muncul di depan rumah Sunardi, warga RT 9 Dusun 3 pada Kamis 28 Januari 2021 yang lalu. Sebelumnya, anaknya mendengar suara petir menyambar lingkungan sekitar. Pagi harinya mata air muncul di halaman.
Sunardi, Minggu 7 Februari 2021, mengatakan, pada mulanya, ia ketakutan, hingga sempat menutup sumur. Namun, mata airnya tetap keluar.
Akhirnya Sunardi membiarkannya Warga pun berbondong-bondong ke sana, menyebarkannya lewat media sosial, hingga menjadi viral.
Menurut Sunardi, para pengunjung yakin air sumur petir, yang juga disebut sumur tiban, dapat mengobati penyakit.
Sunardi tidak memungut biaya apa pun. Warga sekitar hanya membebankan biaya parkir. Kalaupun ada yang memberikan uang lebih, mereka salurkan ke masjid.
MAULANA AS
0 comments:
Posting Komentar