DPRD Pesisir Barat Soroti Rontoknya Talut Labuhan Jukung

KRUI (2/2/2021) – DPRD Pesisir Barat menyoroti kerusakan talut Pantai Labuhan Jukung Krui. Talut baru dibangun sebulan dengan anggaran miliaran rupiah ternyata rontok hanya dalam sebulan. Dewan menduga perencanaan tergesa-gesa sehingga bangunan cepat rusak.

Talut Pantai Labuhan Jukung Krui rontok akibat terjangan ombak. Bangunan penahan abrasi tersebut baru selesai dibangun Desember 2020. Spesifikasi panjang talut 271 meter, tinggi 3 meter serta rabat beton 275 meter, lebar 1,5 meter, dan 6 Glass Reinforced Concrete (GRC) berukuran 2 X 3 meter. Proyek ini dibiayai dana alokasi khusus (DAK) 2020 bernilai Rp1,8 miliar.

Wakil Ketua I DPRD Pesisir Barat Piddinuri mempertanyakan kematangan perencanaan talut. Kerusakan talut dalam tempo sebulan menunjukkan perencanaan tergesa-gesa. Kesalahan tersebut merugikan anggaran dan kepentingan masyarakat.

Sekretaris Komisi II Erwin Goestome juga menyoroti perencanaan hingga realisasi proyek talut tidak sesuai harapan. Pelaksana proyek kemungkinan juga tidak memerhatikan pasang surut air laut sehinggfa pekerjaan cepat rusak. Kondisi ini segera dibicarakan dengan pimpinan untuk memanggil pihak terkait.

Reza, anggota Komisi II, menyesalkan pemberian pekerjaan kepada rekanan asal-asalan sehingga talut sudah rusak dalam sebulan. Dewan menuntut proyek talut sesuai anggaran dan spesifikasi. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihak terkait selayaknya dipanggil. 

YUAN ANDESTA

0 comments:

Posting Komentar