Ratusan orang pun bergegas ke lokasi, yang sehari-hari dikenal sebagai pacuan kuda. Mereka naik sepeda motor dan kendaaan roda empat. Petugas dari Pemadam Kebakaran Pringsewu juga datang.
Ternyata, asap yang membumbung tebal itu berasal dari percikan api ban bekas yang sengaja di bakar oleh pemiliknya.
H. Kholik, warga setempat, mengatakan, ia termasuk yang penasaran. Demikian juga Taslim, yang datang sambal menggendong cucu.
Setelah melihat hanya pembakaran ban, kebanyakan warga jengkel. Seorang emak-emak menyebutnya sebagai kebebasan apa pun untuk orang berduit.
AGUS SUPRIYADI
0 comments:
Posting Komentar