Ramones Art Pringsewu Tempat Menetas Pengusaha Batik

PRINGSEWU (10/2/2021) – Ramona Art Pringsewu bisa melahirkan sejumlah pengusaha. Sanggar seni rupa ini berkembang menjadi rumah produksi sekaligus pusat pelatihan batik. Ibarat telur menetaskan ayam, puluhan anggota binaan sanggar ini siap menjadi usahawan.

Ramona Art buka sejak dua tahun lalu di Jalan Jenderal Sudirman Pringsewu. Pemiliknya Fitri Amin Buchori alias Mas Pe’i, membuka sanggar seni rupa bukan cuma pelatihan batik. Ada juga seni lukis, kriya hingga sablon. Namun, pelatihan batik memang paling disukai.
 
Pelatihan membatik umumnya didominasi ibu-ibu. Peserta bukan cuma seputar lingkunganPringsewu Barat. Ada juga peminat dari AMbarawa Barat, Sukoharjo hingga Gadingrejo Timur. Ramona Art ternyata mendidik banyak bujangan, sebutan remaja dan pemuda peminat batik kontemporer. 

Mas Pe’i suka rela menawarkan konsep sosial pelatihan batik. Ibu-ibu cenderung memilih kategori batik pakem. Sementara para bujangan suka menekuni batik kontenporer dengan cirikhas unik, etnik, dan karya berbeda satu sama lain.

Ibu-ibu belajar batik pakem mulai dasar kain putih hingga jadi selembar kain batik. Prosesnya meliputi desain, pencantingan, pewarnaan, pencucian, dan pelepasan malam. Setiap proses butuh ketekunan dan keuletan. 

Sejumlah pembatik pria binaan Ramones Art telah menetas alias mentas belajar dan berdikasi sebagai pengusaha batik. Delapan bujangan lagi segera menyusul jadi usahawan. Mereka menjadi pewaris pelestarian batik sebagai peninggalan nenek moyang.

Ramones Art bukan cuma piawai mendidik ibu-ibu pintar membatik. Sanggar ini bertanggungjawab mengantarkan peserta pelatihan sampai mandiri. Ibu-ibu binaan berstatus kela smenengah ke bawah dibantu permodalan hingga perlengkapan.

Ramones Art terpanggil memberdayakan masyarakat melalui gerakan sosial. Namun, sanggar ini juga fokus pengembangan rumah produksi batik cap dan bisnis batik printing.

IZA SHOLIHAN QOLYUBI

0 comments:

Posting Komentar