Intip Badik Lampung, dari Nilai Rp250 Ribu hingga Rp25 juta

BANDARLAMPUNG (11/2/2021) – Seperti rencong di Aceh, keris di Tanah Jawa,  orang Lampung juga memiliki senjata khas badik. Paling top dari Pagardewa, Tulangbawang, yang sudah memiliki kerajaan sejak zaman Sriwijaya.

Hingga Indonesia Merdeka, rata-rata orang Lampung membawa badik saat bepergian. Tradisi itu masih hingga sekarang. Berkurang karena polisi sering merazianya untuk menekan angka kriminalitas, terutama dari Tahun 1980-an.

Sejumlah orang masih menyimpan badik berusia ratusan tahun di Lampung. Salah satu di antaranya Supriyadi, warga Gang Haji Ratam, Kelurahan Jagabaya II, Wayhalim Bandarlampung. Ia memiliki dua, satu di antaranya berusia ratusan tahun dan pernah ditawar sampai Rp25 juta.

Karena memiliki badik pusaka, pria berusia 40 tahun itu, mencoba membuat replika khas Pagar Dewa sejak Tahun 2018.  Ternyata laku. Banyak dibeli online dan dipesan untuk kepentingan adat dan festival.

Dengan omzet sekitar 30 sebulan, Supriyadi terus memproduksi replika badik, dari harga termurah Rp250 ribu. Materialnya dari baja. Nilainya bisa mencapai Rp2 juta jika ada permintaan corak dan gagangnya dari kayu kemuning.

Selain memiliki galeri, Supriyadi memiliki bengkel sendiri, bekerja dengan pamannya, yang sudah menempa badik puluhan tahun. Mereka bangga meneruskan Badik Pagardewa untuk kekayaan budaya Indonesia.

DANDI SUCIPTO

0 comments:

Posting Komentar