Kopi Wine Lampung Barat: Sensasi Anggur Tanpa Alkohol

LIWA (26/3/2021) – Lampung Barat merupakan sentra kopi robusta terbesar dan terbaik di Tanah Air. Salah satu produk paling hits saat ini adalah kopi wine. Kopi dengan sensasi rasa anggur tanpa alkohol. Kopi bercita rasa asam dan segar ini jadi kesukaan anak muda.

Kopi wine bukan kopi biasa. Rasanya mendekati wine tetapi tidak bikin mabuk layaknya minuman mengandung alkohol. Bahannya memang sama tetapi cara pengolahan pasca panen berbeda. Kopi robusta terbaik diambil dari penanaman di ketinggian 830 hingga 945 meter di atas permukaan laut.

Proses pengolahan melalui tahap fermentasi dan penjemuran beberapa kali hingga keluar aroma wine. Hernawan, pemilik Kopi Robusta Mutiara Liwa, Lampung Barat, perlu belajar lama dan uji coba beberapa kali sampai bisa timbul sensasi rasa anggur dan apel.

Proses fermentasi bukan berarti mengolah kopi robusta menjadi minuman mengandung alkohol. Kopi petik merah dicuci, ditiriskan hingga airnya kering. Biji kopi difermentasi atau dimasukkan plastik atau tabung kedap udara selama lima hari. Kopi dijemur tiga sampai empat jam dan dimasukkan platik kedap udara lagi selama lima hari.

Hernawan mengatakan peminat kopi wine hanya kalangan tertentu. Penikmat paling banyak kalangan anak muda karena rasanya mendekati wine. Kopi wine rasanya sedikit asam dan menyegarkan. Penyeduhan bisa juga dicampur soda hingga rasa dan aroma lebih enak.

Pengolahan kopi pasca panen biasanya menyisakan kulit. Limbah ini paling bermanfaat jadi pupuk kompos. Dengan cara kreatif, Hermawan bisa mengolah kulit kopi disulap menjadi minuman kaskara dengan rasa lemon tea. Proses pengolahan juga melalui fermentasi 20 hari hingga sebulan. Minuman ini lebih nikmat diseduh dengan madu atau gula aren. 

Hernawan menggeluti pengetahuan tentang kopi sejak 2010 hingga 2017. Belajar pengolahan kopi hingga uji coba kopi wine dan kaskara hampir dua tahun. Produk ini akhirnya dijual ke konsumen sejak 2019. Ide membuat wine kopi dan kaskara muncul dari media sosial media dan kunjungan ke sentra kopi gayo, Aceh.

Usaha kopi terdampak pandemi covid-19. Pemasaran sempat turun drastis mendekati nol. Konsumen atau penikmat kopi robusta seputar Lampung hingga Jawa pelan-pelan kembali memesan produk kopi terbaik seiring masa adaptasi kebiasaan baru.

Kopi kualitas terbaik petik merah tetap favorit semua kalangan. Kopi bubuk jenis ini dijual Rp140 ribu per kilogram. Kopi wine pun ngehits di kalangan anak muda. Produk Kopi Robusta Mutiara Liwa ini dihargai Rp250 ribu per kilogram. Ada lagi produk kopi luwak liar kualitas ekspor.

LILIANA PARAMITA

0 comments:

Posting Komentar