Liburan Lebaran dengan Hunting Ikan Wader di Sungai Tutung

MUARA SAHUNG (22/5/2021) – Mudik sebelum dilarang ke Muara Sahung, Kaur, Bengkulu, ada juga berkahnya. Liburan menjadi lama, alam kampung di masa kecil kembali ternikmati, di antaranya hunting udang dan ikan wader atau yang juga disebut seluang.

Idenya dari teman waktu kecil, Rudi. Saat ekonomi kian susah pada Pandemi Covid-19 ini, ia mencoba menutupi kebutuhan dapur dengan menjelajahi Sungai Tutung. Selama Ramadhan lauk di rumah tertutupi dan bahkan banyak warga yang memesan dan membeli.

Tapi untuk mencari ikan lezat itu perlu waktu separo hari. Kami berangkat pukul 10.00 pagi, baru kembali ke rumah menjelang Ashar. 

Rudi membawa tiga bubu, yang idenya ia peroleh dari media-media online. Barang semacam kelambu bayi itu ditutupi dengan daun-daunan, diletakkan di dasar sungai, diganjal dengan batu. Perlu waktu 1 hingga 2 jam untuk memeriksanya, apakah sudah penuh dengan ikan.

Bersama ikan mas, ikan bilih, dan ikan seluang, ikan wader adalah famili Cyprinidae. Ikan ini hanya tampak di sungai yang jernih. Di beberapa lokasi di Sungai Tutung, mereka tampak menari, menggoda untuk dijaring.

Ciri wader berwarna kuning keemasan di bagian atas dan putih keperakan di bagian bawah. Kecil, tapi rasanya lezat. Tanpa kecap atau bumbu, seluruh bagian ikan --- kepala, sirip, dan durinya, bisa dimakan.

Meski baru dua bulan, Rudi tiap hari ke sungai cari ikan wader. Ia hanya absen saat hujan, karena sungai menjadi keruh dan ikan menghilang entah ke mana.

Dengan pendapatan minimal Rp100 ribu sehari, Rudi mulai menjadikannya mata pencarian sebelum ekonomi pulih kembali. 

DANDI SUCIPTO DAN DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar