Bandarlampung: Perjuangan Buruh Cuci Sekolahkan Tiga Anak

BANDARLAMPUNG (26/06/2021) – Seorang warga Bandarlampung mengarungi beratnya beban hidup selama puluhan tahun. Hidup serba kekurangan dengan rumah geribik berstatus menumpang. Wanita ini memperjuangkan tiga anaknya memperoleh pendidikan layak.

Miswati, ibu rumah tangga warga RT 08 Lingkungan II Kelurahan Sepangjaya, Kecamatan Labuhanratu, Bandarlampung, sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci pakaian dengan upah Rp1 juta per bulan. Penghasilan tersebut tidak mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan biaya sekolah tiga anak.

Uang Rp1 juta terbilang minim mengingat anak-anak Miswati butuh biaya rutin. Wanita ini terpaksa banting tulang sendiri mengingat statusnya sebagai janda. Anak sulung baru naik kelas 3 SMK, adiknya lulus SMP, dan si bungsu masih duduk di kelas 6 SD.

Beban Miswati terasa berat. Namun, ia tetap bertekad menyekolahkan anak-anak secara layak. Harapannya tidak muluk-muluk. Ia hanya menginginkan anak-anakkelak  menyongsong kehidupan lebih baik. Tidak seperti dirinya cuma menjadi buruh cuci pakaian.

Meski hidup serba kekurangan, Miswati bersyukur masih ada orang baik memberikan tumpangan lahan sebagai tempat tinggal berupa rumah geribik. Setidak-tidaknya, keluarga ini tidak terbebani sewa rumah.

Putra sulung Miswati, Adit, mengatakan tidak minder dengan teman sekelas maupun kawan sepergaulan meski status social keluarganya tidak mampu. PelajarSMK Bandarlampung ini bisa meraih peringkat dua kenaikan kelas 3. Ia bercita-cita menjadi seorang TNI. Predikat tersebut pasti bakal membanggakan orangtuanya.

Sang adik, Aldi, juga berharap melanjutkan sekolah semampu dukungan ibunya. Bocah ini ingin menjadi guru agar bisa berbagi ilmu sebanyak mungkin di manapun tempat mengabdi.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar