Kisah Disabilitas Sudimoro Bangun Tanggamus Hidupi Lansia

SEMAKA (16/06/2021) – Seorang penyandang disabilitas warga Pekon Sudimoro Bangun, Kecamatan Semaka, Tanggamus, berjuang menghidupi ibu lanjut usia. Himpitan kemiskinan dan keterbatasan fisik tidak mengurangi semangat mengais rezeki.

Sarim, 50 tahun, tinggal bersama ibunya di rumah berlantai tanah, berdinding geribik dan tidak berdaun jendela. Hunian ini tidak layak huni dan lebih menyerupai gubuk. Kondisi rumah tidak sehat bagi seorang ibu berusia renta 82 tahun. Siang hari banyak taburan debu dan angin malam gampang menerobos celah dinding.

Tanah tempat gubuk berpijak pun menumpang di lahan keponakan. Begitu juga penerangan listrik hingga sumur. 

Pria penyandang disabilitas tersebut hanya mengandalkan keahlian sebagai tukang jahit. Ia setia menunggu permintaan vermak celana dengan upah Rp20.000. Mirisnya, tetangga atau kenalan seputar kampung belum tentu mengantarkan jahitan tidak hari. Masih mujur jika sepekan kedatangan satu atau dua pelanggan.

Keterbatasan fisik tidak memungkinkan Sarim menekuni pekerjaan lain secara maksimal. Namun, ia bersemangat bila tetangga menawarkan kerja serabutan termausk buruh tani. Faktor usia menghalangi niat banting tulang guna mengubah keadaan.

Chairul, ketua Badan Hippun Pemekonan Sudimoro Bangun bersama Babinsa Peltu Supendi mengunjungi Sarim, Rabu 16 Juni 2021. Mereka prihatin sekaligus menyayangkan warga penyandang disabilitas terkungkung kemiskinan.

Ada beragam bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sejauh ini Sarim dan ibunya baru tersentuh bantuan sekali. Itu pun baru diterima tahun ini.

HARDI

0 comments:

Posting Komentar