Juara Internasional Bermodal Jual Mie dari Tulangbawang

MENGGALA (1/7/2021) – Sekilas, pria itu hanya seorang pedagang kuliner serabutan di Jalan Aspol, Ujung Gunung, Menggala, Tulangbawang. Padahal, lelaki kelahiran Tahun 1970 itu pernah juara marathon internasional dan nasional.

Geluti atletik marathon sejak Tahun 1995, Fauzi harus berjuang sendiri meraih juara. Ia tidak pernah dibantu saat juara 3 marathon internasional Indonesia Open pada Tahun 2018. Pria beranak dua itu juga bermodal sendiri saat jadi juara nasional di Solo, Jawa Tengah.

Fauzi mencintai bidang atletik. Warungnya di Jalan Aspol Menggala dipenuhi foto-foto kejuaraan marathon. Tapi untuk mewujudkannya, ia harus berjualan mie, petani penggarap, dan marbot sebuah masjid.

Meski usianya sudah 50 tahun, ia masih tertarik mengikuti kejuaraan marathon tingkat nasional Agustus mendatang. Ia terus latihan dengan sepatu bolong dan kaos usang. Ia ingin mengharumkan nama Tulangbawang di tingkat nasional dan internasional.

Bersama officialnya Tamsir, mereka sudah beberapa kali mengajukan proposal ke Pemkab Tulangbawang. Namun pengajuan anggaran untuk mengikuti marathon itu hanya bergeser antar bagian dan mentok di KONI setempat.

Satu-satunya hadiah yang ia peroleh hanyalah umroh setelah juara nasional di Solo. Anggaran itu biasanya diperoleh Bagian Kesra lewat APBD untuk pencitraan kepala daerah.

MAULANA IBRAHIM

0 comments:

Posting Komentar