Warga sekitar sering menertawakan pekerjaan jalan tani tersebut. Petani sekitar, Sahibul Fadilah, mengatakan mereka tidak memakainya karena hanya terdiri dari tumpukan batu, yang tidak disiram tanah atau pasir, dan berantakan karena pinggirannya tidak kuat.
Sudarsono, salah seorang warga sekitar yang menjadi pekerja, menyebut mandor merekrut 15 orang selama 10 hari, dengan upah Rp100 ribu sehari atau Rp200 ribu jika dengan lembur sampai malam.
Adi Sutopo, pekerja lain, mengatakan ia tidak menyangka mandor meninggalkan mereka setelah pekerjaan selesai dua pekan lalu. Ponselnya pun kini diblokir, karena ke-15 pekerja menuntut pembayaran upah.
MUSPIYAN AGUNG
Gimana pemdanya bs dpt pemborong kek gini ? 😀😀😀ðŸ¤
BalasHapus