Peternak Mesuji Frustrasi, Banting Harga Telur Rp15 Ribu

MESUJI TIMUR (23/9/2021) –  Peternak Mesuji frustrasi dan terancam gulung tikar akibat kejatuhan harga telur. Harga terpaksa dibanting sampai kurang dari Rp15 ribu per kilogram. Nilai ini tidak sebanding dengan biaya produksi.

Harga telur tingkat peternak normalnya berkisar Rp20 ribu per kilogram. Harga distribusi hingga eceran hancur lebur sejak Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) covid-19. Penurunan harga semula hanya seribu rupiah. Dalam tempo kurang sebulan, harga anjlok di bawah Rp15 ribu.

Dedek, peternak ayam petelur Desa Tebingkarya, Kecamatan Mesuji timur, mengeluhkan kejatuhan harga telur di bawah biaya pakan dan perawatan. Dengan harga Rp17 ribu per kilogram pun belum balik modal. Apalagi harga sekarang kurang dari Rp15 ribu. Jika harga tak kunjung naik, peternak terancam gulung tikar.

PPKM covid-19 berdampak terhadap daya beli masyarakat. Konsumsi telur anjlok sehingga stok menumpuk. Telur terpaksa dijual dengan harga berapapun guna menekan kerugian. Kondisi ini diperburuk oleh tingginya harga pakan ayam petelur. Peternak berharap pemerintah memberi perhatian

Pedagang Pasar Simpamngpematang, Mesuji, mencermati kejatuhan harga telur salaam tiga pekan terakhir. Harga eceran semula Rp20 ribu hingga Rp21 ribu anjlok menjadi Rp17 ribu per kilogram. Pedagang memahami kondisi peternak sangat terpukul.


SULISTIONO

0 comments:

Posting Komentar