Jemaat membentangkan poster berisi protes pemindahan pendeta Marihot Manulang. Pendeta telah melayani umat selama sembilan bulan dengan baik tiba-tiba dimutasi secara semena-mena dan tanpa alasan jelas.
Perwakilan jemaat, Rael Tobing, menduga mutasi pendeta Marihot Manulang berkaitan dengan pembangunan gereja HKBP Panjang. Pihak tertentu tidak suka karena pendeta menjalankan transparansi keuangan dengan meminta pertanggungjawaban penggunaan anggaran.
Gereja HKBP Panjang dibangun sejak 2018 dengan anggaran Rp1,02 miliar. Pembangunan tidak kunjung selesai meski pengeluaran membengkak jadi Rp1,9 miliar. Jemaat menduga adanya pernyalahgunaan anggaran. Mereka bakal mengadu ke gereja pusat (ephorus) jika aspirasi tidak ditanggapi.
Majelis Pekerja Distrik HKBP Lampung Conrad Hutahahean menyambut aspirasi jemaat. Meski begitu, ia membantah pemindahan pendeta Marihot Manulang secara sepihak dan semena-mena. Mutasi tersebut sesuai kebijakan pimpinan HKBP.
0 comments:
Posting Komentar