Bandarlampung: Pindah Pasar, Pedagang Utangan Beli Beras

BANDARLAMPUNG (9/11/2021) -  Penataan Pasar SMEP Bandarlampung menimbulkan masalah baru. Para pedagang, terutama sayur dan buah-buahan, sepi pembeli. Pendapatan mereka berkurang 90 persen. Banyak dari mereka kini utangan membeli beras.

Sepinya pembeli membuat banyak dari pedagang kembali ke jalanan, yang juga menjadi penyebab sepinya warga masuk Pasar SMEP. Selama 20 hari menempati pasar sejak 21 Oktober yang lalu, umumnya mereka tidak memperoleh penghasilan.

Para pedagang menyebut penghasilan mereka kini tidak lebih dari Rp20 ribu hingga Rp30 ribu sehari. Uang itu hanya cukup untuk membayar ojek dan jajan anak, tidak bisa mengembalikan modal kepada pemilik barang.

Saat berada di tempat penampungan Batusangkar, di samping Pasar Bambu Kuning, rata-rata pedagang mengantongi Rp200 hingga Rp300 ribu sehari atau penghasilan hilang 90 persen saat masuk Pasar SMEP.

Pendapatan menurun di Pasar SMEP juga dialami pedagang grosir, seperti kopi bubuk. 

Para pedagang pindah ke Pasar SMEP karena tempat mereka berjualan di Batusangkar sudah digusur. Mereka sudah puluhan tahun berjualan di kawasan itu. Sudah merasakan tiga kali penataan. Namun, setiap kali masuk pasar baru, pembeli sepi.

DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar