Pekerja Terlantar di Turki Menangis Setiba di Lampung

BANDARLAMPUNG (27/4/2021) -  Pria asal Waykanan yang terlantar di Turki itu tak mampu membendung tangisnya setiba di Lampung, Rabu, 27 April 2022. Berkali-kali ia ia mencoba menghela napas dan menahan diri, tetapi isaknya semakin menjadi.

Bersama tiga temannya yang lain yang tiba lebih awal dari 11 orang yang terlantar di Turki, Yuli Winata, pria asal Waykanan itu, merasa mimpi tiba kembali ke Tanah Air. Ia masih teringat makan dan tidak makan di sana. Kadang hanya makan sekali sehari, sering pula nasi sebungkus dibagi untuk empat orang.

Dijanjikan bekerja di Polandia, dengan gaji antara 13 hingga 16 juta per bulan, kesebelas pekerja asal Lampung itu ditipu oleh seorang warga Indonesia, yang mengatasnamakan sebuah perusahaan penempatan pekerja di luar negeri.

Agen yang merekrut mereka hanya memberikan visa turis ke Turki. Tidak ada realisasi untuk memperoleh visa kerja ke Polandia. Padahal mereka sudah menyetor Rp25 juta kepada orang tersebut, ditambah Rp8 juta lagi agar bisa menetap sementara di Turki.

Selama di Turki, kesebelas pekerja asal Lampung ke luar negeri itu pun bekerja serabutan. Dengan gaji satu setengah juta pun mereka tidak memperoleh pekerjaan yang tetap, sementara biaya hidup begitu tinggi di sana.

M. Ikhwanul Muslim pun menceritakan hal yang sama. Pekerja asal Lampung Timur itu menyebut mereka akhirnya mengunggah kisah mereka terlantar di Turki hingga viral di media sosial pada pekan lalu.

Kepala BP2MI UPT Lampung Ahmad Salabi mengatakan kabar pekerja Lampung terlantar di di Turki mereka peroleh dari media sosial. Pihaknya segera meminta mereka melapor ke KJRI Turki dan memfasilitasi pulang ke Kampung halaman.

Hingga Rabu, 27 April 2022, baru 4 pekerja yang pulang. Mereka terdiri dari Yuli Winata asal Waykanan, Bambang Kurniawan dari Lampung Timur, Imam Taufik Hidayat, warga Tulangbawang Barat, dan M. Ikhwanul Muslimin asal Lampung Timur.

Mereka  tiba di kantor BP2MI Bandarlampung pukul 16:30, Rabu, 27 April 2022. Seorang lagi direncanakan tiba pada Kamis. 5 lainnya mengusul. Sedangkan seorang tetap bertahan di Turki karena sudah memperoleh pekerjaan.

Selain kesebelas pekerja dari Lampung, agen pekerja tersebut juga menipu lima orang lainnya asal Indramayu, Jawa Barat. Ke-16 orang tersebut dijanjikan bekerja di perusahaan pengepakan daging, tomat, dan perusahaan lain di Polandia, dengan  gaji antara Rp10 hinga 16 juta sebulan.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan kepolisian akan menyelidiki penelantaran pekerja Lampung di luar negeri tersebut dan mengharapkan mereka yang sudah pulang menjadi saksi.

DEDI KAPRIYANTO DAN ARI IRAWAN

1 comments:

  1. Asalamu allaikum , ini semua kan jadi pengalaman untuk kita semua.sy pun mantan divisa negara /20 tahun,&pulang kena pandemi.hujan emas dinegri orng baik hjan batu d ngri sndiri

    BalasHapus