DPR RI Minta Proyek SPAM Bandarlampung Tak Carut Marut

BANDARLAMPUNG (20/6/2022) -  Anggota Komisi V DPR RI Tamanuri meminta proyek SPAM di Bandarlampung tidak carut marut. Jangan sampai, dengan alasan Program Strategis Nasional, pekerjaannya mengganggu kepentingan masyarakat dan kenyamanan warga.

Politisi asal Lampung yang membidangi Kementerian PUPR tersebut mengatakan hal itu, Senin 20 Juni 2022, mengomentari penyesalan warga Jalan Perwira, Rajabasa, Bandarlampung, atas proyek SPAM mengobrak-abrik kawasan antara Jalan Soekarno-Hatta menuju Terminal Rajabasa.

Tamanuri juga meminta proyek SPAM tersebut segera diselesaikan, dikerjakan tepat waktu, dan tidak berlarut-larut. Ia menyadari pekerjaannya memerlukan waktu yang lama. Tapi, tidak berarti menjadikan pekerjaan berlarut-larut.

Warga Perwira Rajabasa, Bandarlampung, pada awalnya mendiamkan pekerja proyek menggali tiga titik di jalan sepanjang sekitar 720 meter itu. Mereka melihat kedalaman galian pipa hanya tiga meter dan menguasai seperempat atau setengah jalan.

Namun, begitu sejumlah alat berat membongkar habis Jalan Perwira di titik keempat, warga mulai bertanya-tanya. Apalagi kedalaman galian tidak tiga meter seperti biasanya, tetapi mencapai belasan meter.

Dandi Sucipto, salah seorang karyawan kantor di daerah sekitar,  mengatakan, warga  menjadi lebih khawatir karena setiap hari sumber air muncul di galian belasan meter tersebut. 

Ia juga melihat lembaga terkait menyepelekan persoalan dampak lingkungan akibat penggalian belasan meter di sana. Kedalaman seperti itu mengobrak-abrik lingkungan sekitar, baik pada saat penggalian atau nanti setelah dilewati air, karena saluran di sana menjadi arum jeram, mengalir dari ketinggian tiga menjadi belasan meter.

Hendri, Tata Usaha Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung, membenarkan pekerjaan proyek SPAM di bawah kewenangan mereka. 

Ia menyebut Kepala Balai sudah meminta PPK meminta pertanggungjawaban atas penggalian belasan meter tersebut.

ASRORI DAN DEDI KAPRIYANTO

0 comments:

Posting Komentar