Andi Desfiandi, Orang Darmajaya Penyuap Rektor Unila

BANDARLAMPUNG (23/8/2022) -  Andi Desfiandi, tersangka penyuap Rektor Unila Karomani, bukan wajah baru bagi publik pendidikan di Lampung. Ia adalah Ketua Yayasan Alfian Husein dan pernah menjabat Rektor IBI Darmajaya Bandarlampung, sebelum digantikan adiknya Firmansyah.

Lewat internet, mulai susah menelusuri riwayat DR Andi Desfiandi, SE, MA, dengan alasan sedang perbaikan. Termasuk jika ingin mengetahui informasi lebih banyak soal IBI Darmajaya, yang banyak mengajari mahasiswa dalam soal teknologi informasi.

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya memiliki kampus di Jalan Z.A. Pagaralam Nomor 93,  Bandarlampung. Berlahan sekitar 2,5 hektare, perguruan tinggi swasta tersebut awalnya sebuah Yayasan yang disebut Dharma Bhakti dan Jasa Yoenidar Alfian.

Dalam percakapan lewat telepon, Selasa, 23 Agustus 2022, Firmansyah, Rektor IBI Darmajaya sekarang, menyebut abang mereka paling tertua itu ditangkap KPK di Bali saat berliburan bersama keluarga, termasuk cucu.

Rektor yang pernah mencalonkan diri menjadi wali kota Bandarlampung itu juga menyebut abangnya dekat dengan Karomani selama ini. 

Firmansyah hanya dapat dihubungi lewat telepon karena mengaku sedang di Jakarta untuk bertemu abangnya di Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur, Jakarta.

Dalam konferensi pers Minggu Pagi, 21 Agustus 2022, Wakil Ketua KPK Nurul Gufron mengatakan Andi Desfiandi ditangkap di Bali dan akan menjalani 20 hari masa tahanan dari 21 Agustus hingga 9 September.

Selain Andi, KPK menetapkan tiga lainnya menjadi tersangka, Rektor Unila Prof. Karomani, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Heryandi, dan Ketua Senat Unila Muhammad Basri.

Andi Desfiandi ditangkap KPK di Bali pada Sabtu, 20 Agustus 2022, setelah Rektor Unila Karomani tertangkap tangan di Bandung, Jawa Barat, dan sejumlah lainnya dibawa ke Jakarta pada malam harinya.

KPK masih menyelidiki keterlibatan Andi dalam penangkapan Karomani yang menghasilkan barang bukti hingga 5 miliar ru;iah.

Untuk sementara, KPK menyebut Andi salah satu keluarga calon peserta Seleksi Mandiri Mahasiswa Unila. Ia diduga menghubungi Prof. Karomani untuk menyerahkan sejumlah uang karena anggota keluarganya lulus Simanila atas bantuan Rektor Unila.

Atas perintah Karomani, seorang Dosen Unila bernama Mualimin mengambil titipan uang tunai 150 juta  rupiah dari Andi Desfianti di salah satu tempat di Lampung. 

DENI HARDIMANSYAH DAN DANDI SUCIPTO

1 comments:

  1. Cukup memprihatinkan bagi kami warga Lampung !!! Perguruan Tinggi Negeri ini ternyata sdh rusak mutu karena "Korupsi"

    BalasHapus