Ratusan massa petani singkong menggelar unjuk rasa bertepatan sidang paripurna DPRD Lampung Utara dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Hari Kemerdekaan ke-77. Acara dihadiri Wakil Bupati Ardian Saputra, Forkopimda, dan jajaran pemerintahan.
Pendemo semula berorasi di depan gerbang Gedung DPRD. Massa coba merangsek masuk guna menemui anggota Dewan. Namun, pengunjuk rasa terbentur barikade aparat kepolisian sehingga terjadi dorong-mendorong. Aksi sempat memanas begitu massa memaksa bertemu wakil rakyat dengan mendobrak pintu gerbang.
Massa petani menuntut DPRD dan Pemkab Lampung Utara segera mendesak pabrik singkong menaikkan harga beli singkong. Suasana demo mulai kondusif setelah Wakil Bupati Ardian Saputra bersama Ketua DPRD Wansori menemui massa untuk berdialog.
Petani memprotes harga beli singkong hanya Rp1.250 per kilogram dengan refaksi atau potongan mencapai 18 persen untuk jenis casesa dan 23 persen jenis singkong Thailand.
Pemkab dan DPRD Lampung Utara sepakat menindaklanjuti tuntutan pengunjuk rasa. Dalam waktu dekat, pemerintah bersama wakil rakyat dan petani mendatangi sejumlah pabrik guna membahas harga beli singkong.
Penurunan harga singkong menjadi polemik selama beberapa bulan terakhir. Petani merugi karena hasil penjualan singkong tidak sebanding dengan biaya produksi.
ADI SUSANTO
0 comments:
Posting Komentar