15 Lokasi di 4 Kecamatan Lampung Selatan Banjir: 2 Meninggal

SIDOMULYO (27/10/2022) -  Setidaknya 15 wilayah di 4 kecamatan di Lampung Selatan banjir, Kamis, 27 Oktober 2022. Dua warga meninggal. Ratusan warga mengungsi.  Ratusan rumah rumah terdampak. Belasan di antaranya rusak parah.

Lokasi banjir terparah terjadi Kecamatan Sidomulyo, menimpa antara lain Dusun Damar Agung dan Dusun Krajan II, Desa Sidodadi, Dusun Talang Baru, Desa Talang Baru, Dusun Titinangi II, Desa Campangtiga, Desa Sukamaju, Area persawahan Desa Sidowaluyo, jembatan penghubung Kecamatan Sidomulyo dan Kecamatan Way Panji.

Di Kecamatan Candipuro banjir terjadi di  Area Pesawahan Desa Beringin Kencana, Bumijaya, Sidoasri, area pesawahan Desa Banyumas, Desa Cintamulya,  dan kompleks Ponpes Al Amin Cintamulya. Hingga siang hari, jalur Sudomulyo-Candipuro tidak dapat dilewati.

Sedangkan di  Kecamatan Katibung banjir menimpa Perumahan Ratu Mutiara indah dan  Desa Tanjungratu.

Banjir di Kecamatan Way Sulan terjadi  Dusun Tresno Basuki Barat, Desa Talang Way Sulan, Desa Purwodadi, Desa Mekarsari. Di sini persawahan warga berubah menjadi sungai.

Banjir muncul pukul 01.00 Dinihari setelah hujan terus-menerus sejak malam. Drainase tidak sungai tidak mampu menampung debit air yang datang. Ketinggian air pada pagi hari antara 1 hingga 3 meter. Surut menjadi antara selutut hingga 1 meter pada siang hari.

Adapun warga yang meninggal terjadi Sidomulyo. Dua anak berusia 14 dan 12 tahun, masing-masing bernisial Hal dan Rom, terseret banjir saat membuat video.

Polres Lampung Selatan, Polsek Sidomulyo, Pemadam Kebakaran, BPBD, dan TNI masuk ke lokasi sejak pagi hari. Pada awalnya mereka datang dengan kendaraan patroli, namun melihat tingginya sungai, masing-masing menunggu kendaraan besar dari Damkar, Polairud, dan BPBD.

Karena ratusan warga terjebak dalam banjir, petugas gabungan akhirnya memprioritaskan evakuasi warga, dengan perahu karet. Mereka menelusuri rumah-rumah yang masih ditinggali, mengajaknya meninggalkan rumah.

Polwan dari Polres Lampung Selatan juga ikut membantu menjelang siang, dengan menuntun warga yang sudah berusia dan anak-anak.

Kabid Pemadam Kebakaran Dinas Damkar Lampung Selatan Rully Fikriansyah, yang berada di lokasi sejak pagi, mengatakan evakuasi sedikit terlambat karena banyaknya warga yang terkepung banjir dan petugas menunggu perahu.

Ruli Fikriyansyah memperkirakan setidaknya 200 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian 1 meter. Petugas belum menghjtung ratusan rumah lainnya, yang terendam di bawah 1 meter.

Proses evakuasi berlangsung hingga sore hari. Banyak dari warga bertahan di dalam rumah karena mengira air cepat surut atau rumahnya berada di pelosok, baru terjangkau petugas pada sore hari.

Hingga malam Jumat, kesibukan masih tampak di sejumlah desa. Polres Lampung Selatan menyambangi tempat evakuasi dan rumah dua pelajar yang meninggal akibat tersapu banjir.

GELLY

0 comments:

Posting Komentar