Pada awalnya ular berkulit abu kekuningan bermotif hitam dan kuning tersebut hanya memunculkan kepala di sebuah lubang bendungan sawah tersebut. Dengan cangkul, warga membongkar tanah sekitar, dan menarik hewan melata itu beramai-ramai.
Warga Dusun Kalahang, Pekon Madraya, sedang bergotong royong membersihkan sampah dan kotoran bendungan pada saat itu. Ular piton bersembunyi di dalam lubang yang tertutupi sampah dan kotoran.
Saat membersihkan sampah, warga mendengar suara aneh. Tidak lama kemudian, kepala ular pun muncul. Mereka pun berusaha menangkap ekornya. Setelah berhasil menariknya dari dalam tanah, kepala ular diikat, dibawa ke perkampungan, dan menjadi tontonan penduduk sekitar.
Madyani, yang pertama melihat ular, menduga ular sudah lama berada di sekitar bendungan, dengan masuk ke fondasi bendungan bagian bawah yang rusak karena keropos dan menjadikannya sarang. Melihat bobot dan panjangnya, hewan melata tersebut sudah sering melalap binatang piaraan warga.
Warga Dusun Kalahang tersebut menduga ular piton sepanjang 4 meter berasal dari hutan bambu, yang tidak jauh dari bendungan Pekon setempat.
Patoni, Kepala Dusun Kalahang, mengatakan pihaknya berencana menyerahkan ular tersebut kepada pamong desa agar bisa diserahkan lagi ke lembaga terkait, dan mengembalikannya ke habitatnya.
PIYAN AGUNG
0 comments:
Posting Komentar