Kapal bagan KM Rino Hilal Noval berpenumpang sembilan nelayan tanjungjaya, Kecamatan Limau, Tanggamus. Yusup 30 tahun bertindak sebagai nahkoda dan anak buah kapal Sanen 60 tahun sekaligus pemilik kapal, Sadiwan 50 tahun, Histoleh 45 tahun, Anas 50 tahun, Sariya 35 tahun, Ijos 25 tahun, Ipat 25 tahun, Syahroni 40 tahun.
Kapal mereka tenggelam di perairan Putih Doh, Cukuhbalak, Kamis malam, setelah diterjang gelombang besar delapan kali. Kapal tidak bisa dikendalikan karena kemasukan air laut hampir penuh dan mesin pompa air mati.
Detik-detik menjelang kapal berukuran 20 grosston tenggelam, para nelayan berinisiatif merakit jerigen dan kayu sebagai pelampung. Mereka berusaha berenang menuju pantai meski terombang-ambing selama tujuh jam. Perjuangan keras di tengah cuaca buruk akhirnya berhasil menepi di Pantai Way Rilau, Cukuhbalak.
Koordinator Pos SAR Tanggamus Hendra Wahyu mengatakan seorang ABK menghubungi kepala Pekon Tanjung Jaya Sadiwan tentang cuaca perairan Putih Doh sangat ekstrem dengan gelombang tinggi disertai angin kencang, Kamis malam pukul 20.00 WIB.
Sadiwan menghubungi kembali ABK, namun tidak terhubung sampai pukul 21.30 WIB sehingga dilaporkan ke Pos SAR Tanggamus. Basarnas Lampung mengerahkan personel guna melaksanakan Operasi SAR serta berkoordinasi dengan Polair, Pos Angkatan laut, Dinas Perikanan, dan Pekon Tanjung Jaya.
Cuaca buruk berupa angin kencang dan tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter tidak memungkinkan pencarian malam hari. Tim SAR menerima informasi dari nelayan Desa Rilau mengenai sembilan nelayan ABK kapal bahan ditemukan selamat pukul 01.30 WIB.
Kepala Pekon Tanjung Jaya Sadiwan berterima kasih atas bantuan dan kepedulian tim SAR gabungan atas musibah kapal tenggelam. Seluruh nelayan atau anak buah kapal ditemukan selamat.
MAULANA AS
0 comments:
Posting Komentar