Ratusan Juta Uang Suap Masuk Unila Disembunyikan di Loteng

BANDARLAMPUNG (14/12/2022) -  Ketua Senat Unila nonaktif M. Basri mengakui menerima uang 780 juta rupiah dari sejumlah temannya di perguruan tinggi tersebut, untuk atas nama sejumlah calon mahasiswa Jalur Mandiri Tahun 2022.

M. Basri menyatakan hal tersebut sebagai saksi dalam sidang lanjutan suap masuk Unila dengan tersangka bos IBI Darmajaya Andi Desfiandi di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang, Bandarlampung, Rabu, 14 Desember 2022.

Selain M. Basri, hadir saksi Helmi, Lis, Agus Faisal, Fajar Riandi. Dua saksi lain, Fitria Anwar dan Ahmad Tamsil tidak hadir.

Atas pertanyaan Tim Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim, M. Basri mengatakan uang yang ia diterima diserahkan kepada Heryandi dan Wakil Rektor 1 nonaktif itu kemudian memberinya 150 juta.

Dalam sidang juga terungkap uang 330 juta rupiah dari M. Basri kepada Helmy disembunyikan di loteng rumah.

Tim Jaksa Penuntut Umum KPK berulang kali mengingatkan M. Basri untuk memberikan pernyataan sesuai hasil BAP. Demikian juga majelis hakim, yang  dipimpin Aria Verronica, dengan anggota Charles Kholidy dan Edi Purbanus.

Usai sidang, M. Basri menyebut ia tidak mengenal calon mahasiswa dan orang tuanya. Ia menerima uang dari teman-temannya seprofesi di Unila. 

Andi Desfiandi menyebut ia terkait dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan karena pernah satu sekolah di PGA.

Tim Jaksa Penuntut Umum KPK menyebut Andi Desfiandi memberikan langsung suap kepada petinggi Unila atas nama beberapa calon mahasiswa.

DIYON SAPUTRA

0 comments:

Posting Komentar