Sempat Tutup 4 Jam, Penyeberangan Selat Sunda Dibuka Lagi

BAKAUHENI (28/12/2022) -  Setelah sempat tutup selama empat setengah jam dari pukul 22.30 malam Kamis, 28 Desember 2022, pelayanan penyeberangan Selat Sunda lewat Pelabuhan Bakauheni dan Merak, buka kembali pukul 03.36 menjelang subuh, Kamis, 29 Desember 2022.

Dari Bakauheni, KMP Virgo menjadi kapal yang pertama yang memuat kendaraan dan penumpang, lalu disusul kapal lain, yang parkir tidak jauh dari dermaga, saat Otoritas Pelabuhan mengumumkan penutupan karena cuaca ekstrim.

Penutupan Penyeberangan Bakauheni – Merak atau sebaliknya diumumkan oleh Shelvy Arifin, corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Persero. Di kedua pelabuhan, juga terdengar pemberitahuan lewat pengeras suara.

Sejak sore, ombak di Pelabuhan Merak terus bergejolak sejak sore, meski tidak setinggi pada malam Jumat, 22 Desember 2022. Pada malam harinya, ombak juga masuk ke dermaga setinggi mata kaki, sehingga kendaraan yang masuk atau bongkar harus melewati air laut.

Hempasan ombak masuk dermaga terasa pada menjelang dinihari. Namun mulai mereda setelah pukul 02.00 dinihari, dan lebih tenang menjelang subuh.

Saat ombak sedang tinggi, sebuah truk pengangkut semen tersebur ke laut di Dermaga 5 Pelabuhan Merah, sekitar pukul 20.05. 

Kepada sejumlah media, Kepala BPTD Banten Handjar Dwi Antoro mengatakan tronton berkepala dan berbak warna kuning tersebut patah as roda sebelum menyeberangi jembatan penghubung dermaga dan kapal.

Truk pengangkut semen tersebut sempat ditarik truk lain dan diderek PT ASDP. Namun karena evakuasi berlangsung lama dan KMP Lambrita Kirana tidak bisa berangkat menuju Bakauheni, tronton tersebut akhirnya dibiarkan tercebur ke laut bersama seluruh semen yang dibawa.

Kepala KSKP Bakauheni Ridho Rafika membenarkan pelayanan penyeberangan Bakauheni ke Merak atau sebaliknya dibuka kembali menjelang subuh. Ia menyebut penutupan dan pembukaan merupakan keputusan Otoritas Pelabuhan.

Penutupan selama empat setengah jam sempat membuat halaman parkir di tujuh dermaga di Pelabuhan Bakauheni penuh. Ratusan penumpang pejalan kaki memilih tidur di terminal menunggu pengumuman penyeberangan dibuka kembali.

Rendy Saputra, salah seorang penumpang pejalan kaki, yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni mengatakan kapal terasa sangat goyang saat mereka melewati Selat Sunda. Ia tiba di Sumatera menjelang subuh dan merupakan kapal pertama yang masuk setelah ASDP mengumumkan penutupan pelayanan.

ROY SHANDI

0 comments:

Posting Komentar