Tedy dan isteri disambut pemilik Shamiya, Mulyadi Alkahfi, saat berkunjung. Ketua Umum Komunitas UMKM itu langsung bertanya banyak hal soal rahasia gerai Pisang Goreng Beku tersebut, dan dijawab dengan simple, produk mereka bisa dibawa ke mana pun.
Selain terus-menerus mengunjungi anggota UMKM di Indonesia, Tedy juga bertanya soal rahasia pisang goreng Shamiya, yang melek digital saat memulai usahanya, hingga namanya populer di Jakarta.
Saat mendengar Shamiya memulai bahan baku dari 50 kilogram dan kini telah memproduksi 1 ton per hari, Ketua Umum Komunitas UMKM itu mengatakan gerai tersebut layak naik kelas.
Mendirikan gerai sederhana di Jalan Pagar Alam, yang lebih populer dengan Gang PU No. 73, Kedaton, Bandarlampung, pemilik Shamiya menyebut produk pisang goreng bekunya juga kini sering menjadi oleh-oleh ke Malaysia, Singapura, Amerika, Belanda, Prancis, Turki dan Arab Saudi.
Raden Tedy menyebut berbagai langkah Shamiya sudah tepat sebagai UMKM. Apalagi usaha sekelas ini sedang naik daun, karena dianggap menyumbang pertahanan ekonomi Indonesia tidak terlalu terpuruk seperti negara lain, saat didera pandemi dalam tiga tahun terakhir.
DANDI SUCIPTO
0 comments:
Posting Komentar