Dua jembatan yang ambrol sudah berlangsung lama, Yang satu hanya ditutupi dengaan sabes. Karena beban yang melewatinya tidak seimbang, urugan melebar ke kiri dan kanan jalan, dan menciptakan lubang baru di pinggir.
Sedangkan jembatan ambrol satu lagi sudah ditutupi batang kelapa, tetapi mulai rusak. Lubang menganga di bagian tengah. Pengemudi sepeda motor dan roda empat bisa kejeblos di sana, jika tidak melihat dengan seksama, terutama saat turun hujan.
Aldo dan Teguh, dua remaja sekitar, menyebut melewati jalan Sukorejo saat ini seperti melewati jalan berlumpur. Saat kemarau muka harus ditutupi dengan masker, saat hujan, selalu becek.
Mahmud, Ketua RT 2 RW 1, Pekon Sukorejo, Pardasuka, Pringsewu, mengatakan kecelakaan sering terjadi di jalan yang rusak. Umumnya karena pengendara motor tidak bisa mengelakkan kubangan, lalu jatuh terjembab.
Kecelakaan terakhir terjadi pada awal Januari. Petugas dari Satlantas Polres Pringsewu mencatat seorang pengendara motor meninggal dunia saat menghindari lubang, lalu ditabrak sebuah roda empat di sana.
Jesika Amalia, warga sekitar, menyebut mereka sudah lama tidak nyaman melewati jalan ruas tersebut. Ia mengharapkan Pemkab Pringsewu memprioritaskan pembangunannya, Apalagi jalan ini vital, menghubungkan Pringsewu dengan daerah lainnya di Tanggamus.
PIYAN AGUNG
0 comments:
Posting Komentar